Madrasah’s Science Competition and Expo MEDP 2012

Posted: Maret 17, 2012 in Uncategorized

Kementerian Agama RI melalui berbagai program telah berupaya meningkatkan kualitas madrasah, khususnya dalam pengembangan pengetahuan, keterampilan (skill) dan sikap mental untuk menciptakan regenerasi yang unggul dalam IPTEK dan memiliki akhlakul karimah. Saat ini, terdapat ratusan bahkan lebih madrasah yang  telah memiliki  sarana  pembelajaran  yang  cukup memadai. Namun  harus diakui  bahwa  pemanfaatan  sarana  tersebut  belum maksimal  bahkan  mungkin sangat  minimal  sehingga  progam-program  tersebut  nampaknya  belum  dapat mendorong  madrasah  untuk  berprestasi  sesuai  dengan  idealisme  di  balik program-program  tersebut.  Karena  itu,  diperlukan  upaya  yang  berkelanjutan untuk mendorong madrasah ke arah yang lebih baik, sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan  manusia  yang  berkualitas  dengan  pembanguan  manusia  dan masyarakat Indonesia.

Tagihan  terhadap  kualitas  pendidikan  memang  tidak  dapat  secara  instan diperoleh  dalam  waktu  singkat.  Sebab,  sejumlah  terobosan  program pengembangan  pendidikan  Islam  yang  diprakarsai  Direktorat  Jenderal Pendidikan  Islam,  seperti  juga  pendidikan  pada  umumnya,  adalah  sebuah investasi  jangka  panjang  (long  term  investment)  yang  setidaknya  baru  terlihat hasilnya  dalam  satu  atau  dua  dasawarsa.  Namun  demikian,  mengingat  upaya pengembangan pendidikan  Islam  sudah cukup  lama dilakukan,  tentu perlu ada alat  ukur  untuk  minimal  mengetahui  tingkat  perkembangan  dari  serangkaian upaya tersebut.

Perolehan  break  event  point  (BEP)  terhadap  puluhan  hingga  ratusan  milyar anggaran negara yang telah dipergunakan untuk meningkatkan mutu pendidikan Islam secara nasional, khususnya madrasah dalam jangka pendek dapat diketahui dengan alat ukur pencapaian prestasi akademik siswa-siswanya. Penyelenggaraan kompetisi  antar  siswa  madrasah  dalam  hal  ini  merupakan  momentum  untuk mengetahui  tingkat  keberhasilan  dari  investasi  pendidikan  di  madrasah-madrasah tersebut, terutama pada bidang sains.

Sebagai  sebuah  alat  ukur,  memang  patut  disadari  kompetisi  sains  belum memenuhi  kaidah  penilaian  yang  ketat. Karena  sebuah  kompetisi  hanya  dapat mengukur  tingkat  pencapaian  hasil  belajar  siswa  setidaknya  dari  sisi  kognitif. Sementara  pengukuran  hasil  belajar  yang  utuh  dan  menyeluruh  tidak  hanya memasukkan  instrumen  penilaian  pada  tingkat  kognisi  atau  intelektualitas, melainkan juga afeksi (sikap) dan psikomotor (tindakan) dari hasil belajar siswa.

Meskipun  demikian,  misi  di  balik  penyelenggaraan  kompetisi  sains  ini  tidak semata-mata menjadi  sebuah  alat  ukur  untuk mengetahui prestasi  atau  capaian hasil  belajar  siswa  secara  kognitif. Ada  sejumlah  tujuan  dan maksud  lain  yang ingin  dicapai melalui  penyelenggaraan  kegiatan  kompetisi  sains  ini.  Salah  satu yang  paling  penting  adalah  sebagai  media  pencitraan  pendidikan  Islam  pada tingkat  nasional,  sehingga  mendorong  kepedulian  dan  partisipasi  masyarakat terhadap pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan Islam di Indonesia.

Selain  itu,  momentum  kompetisi  juga  dimaksudkan  untuk menumbuhkembangkan  semangat  berprestasi  terutama  di  kalangan  siswa madrasah.  Dengan  terciptanya  iklim  kompetitif  di  antara madrasah-madrasah, secara multiplier effect dapat membentuk habit dan kultur akademik yang kuat di kalangan siswa.

Untuk juknis pelaksanaan Ekspo bisa diunduh di sini

Tinggalkan komentar